Selasa, 07 Oktober 2014

File Note

PONDOK PESANTREN BAWAH TANAH

Tempat pondok pesantren Syeh Maulana Maghrobi dibawah telapak kaki Gua, Gua ini di istikhoro selama 3 tahun, yang berziarah diharuskan berdo’a semampunya. Nama ini di ambil dari seorang wali yang dahulu pernah ada di Tanah Jawa. Pesantren ini lebih dikenal dengan sebutan Ponpes Perut Bumi, Ponpes perut bumi berada didalam tanah seluas 3 hektar, Menurut pengakuan KH.Subhan Mubarok pimpinan Ponpes perut bumi setelah menerima bisikan ghaib di malam 1 syuro tahun 2001, segera ia membeli tanah yang berada di Kelurahan Kedungombo itu, Dahulu itu adalah tempat pembuangan sampah dan sarang ular. Setelah tempat itu di bersihkan selama 15 tahun, lalu KH.Subhan mengubah gua itu menjadi ponpes.
Ponpes ini didirikan tanggal 10 Muharram 2002. Ponpes perut bumi dipagari tembok setinggi 1 meter. Saat menuruni undakan tangga disebelah kanannya ada sebuah tempat untuk berwudlu dan toilet. Didalam gua ini terdapat sebuah ruangan besar yang digunakan untuk masjid, tempat ini diberi nama gua “Putri Ayu” diambil dari nama penghuni yang diyakini menjaga gua tersebut. Gua ini diwariskan dengan Sendang Ayu Putri Hardjo dari Solo.
Disebelah utara gerbang utama terdapat lorong dikanan kiri lorong terdapat lubang-lubang gua dengan lantai terplester untuk sementara digunakan sebagai kamar-kamar santri, di balik ruangan ini masih terdapat gua-gua yang lain seperti Petilasan Sunan Kalijaga dan Syeh Jangkung dan bekas pijakan kaki Syeh Maulana Maghrobi, ketiganya adalah para wali yang diyakini pernah bertapa di gua itu.

Ponpes itu sangat terbuka menerima tamu, setiap hari orang datang silih berganti untuk meminta didoakan kiai / sekedar melihat-lihat pesantren yang berada di gua itu. Mendirikan pesantren bawah tanah bukanlah tanpa hambatan, saat mau mendirikan ponpes bupati Tuban melarangnya, dengan alasan gua tersebut adalah milik Negara. Walaupun kesulitan dana tapi sedikitpun tidak pernah ada campur tangan pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar